Kamis, 07 Januari 2010

spm

Pada era globalisasi ekonomi sekarang ini, perusahaan memasuki lingkungan bisnis yang sangat berbeda dengan lingkungan bisnis sebelumnya. Pasar tidak lagi hanya dimasuki oleh pesaing-pesaing domestik, namun telah didatangi oleh pesaing-pesaing mancanegara yang membawa produk dan jasa yang sarat dengan kandungan persaingan. Selain membawa perubahan yang kita secara nilai secara postif, globalisasi ekonomi ternyata membawa permasalahan yaitu perusahaan-perusahaan yang tidak mempunyai struktur sistem pengendalian manajemen yang baik akan tersisih, banyak sistem manajemen perusahaan yang tidak mampu beradaptasi dengan arus perubahan dalam globalisasi ekonomi.

Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan organisasi. untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha. Jabawan atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi dengan demikian misi organisasi merupakan the chosen track untuk membawa organisasi mewujudkan masa depannya. Diharapkan dengan dilaksanakannnya struktur sistem manajemen akan tercipta visi dan misi organisasi perusahaan kemudian mengimplementasikannya.

Permasalahan yang timbul dalam implementasi struktur sistem pengendalian manajemen yang dapat diidentifikasikan sekarang ini adalah terletak pada kelemahan struktur dan kelemahan proses. Sistem pengendalian manajemen tidak dapat mewujudkan tujuan sistem kemungkinan karena strukturnya tidak pas dengan lingkungan yang dihadapi perusahaan, dapat juga terjadi tujuan sistem pengendalian manajemen tidak tercapai karena proses sistem pengendalian manajemennya lemah.
Makalah ini mencoba memberikan paparan deskriptif tentang mata kuliah SPM dengan praktek lapangan di perusahaan PHILIPS Lighting Surabaya. Telah kita ketahui bahwa Philips Lighting Surabaya adalah produsen terbesar di pasar perlampuan Indonesia. Philips mengerti bahwa pencahayaan yang baik menghasilkan kerja yang baik pula. Lingkungan dan suasana yang nyaman untuk bekerja akan meningkatkan cara kerja dalam segi kualitas serta mutunya. Untuk itu peranan pencahayaan sangatlah penting. Dan saya sebagai penulis yakin bahwa dalam perusahaan ini juga tertanam sistem– sistem perencanaan dan pengendalian manajemen yang handal yang mencakup beberapa hal tentang nilai dasar dan keyakinan dasar dan lain sebagainya di dalam lingkungan bisnisnya.



2. PROFIL PERUSAHAAN

PHILIPS LIGHTING SURABAYA

Royal Philips Electronics dari Belanda adalah pemimpin global di bidang kesehatan, lighting, dan gaya hidup konsumen, layanan yang people-centric, produk inovatif, pelayanan dan memberikan melalui brand promise, yaitu “Sense and Simplicity”. Philips berkantor pusat di Belanda dengan jumlah karyawan sebanyak 134,200 orang di lebih dari 60 negara di dunia. Dengan penjualan sebesar EUR 27 miliar di tahun 2007, perusahaan ini merupakan pemimpin di pasar gambar diagnosa medis (medical diagnostic imaging) dan sistem monitoring pasien (patient monitoring system), solusi lampu hemat energi, termasuk juga solusi gaya hidup untuk kesejahteraan personal. Fungsi pencahayaan untuk menerangi fasilitas yang ada serta pada tempat bekerja yang memberikan sudut pandang penglihatan yangbaik dengan arti lainnya pencahayaan memberikan keselamatan dalam bekerja, mengurangi rasa lelah yang bisa mengakibatkan kecelakaan, mengurangi tindakan kesalahan yang mengakibatkan cacat produksi serta meningkatkan produktifitas.Sebagai tambahan pencahayaan memberikan rasa bangga terhadap lingkungan tempat bekerja.

Untuk menghasilkan kualitas yang tinggi, pencahayaan sangatlah penting perananannya dalam membantu meningkatkan produktifitas. Pencahayaan yang baik berarti cukup sinar yang dibutuhkan pada tempat kerja termasuk pada penyebaran cahaya yang merata dan kemanpuan cahaya untuk merenderasi warna disamping itu tidak menimbulkan silau.

Pada tahun 1940, pabrik lampu Philips didirikan di Surabaya. Philips Indonesia hadir untuk melayani pasar lokal, menginformasikan dan mempromosikan produk dan layanan serta menyediakan dukungan logistic bagi para distributor resmi. Philips Lighting merupakan fondasi yang menjadikan salah-satu perusahaan elektronika terbesar dunia diletakkan pada tahun 1891 ketika Gerard Philips mendirikan perusahaan di Eindhoven

Philips merupakan produsen terbesar di pasar perlampuan Indonesia . Hal ini cukup masuk akal mengingat Philips sudah masuk ke dalam pasar perlampuan Indonesia sejak tahun 1920 artinya Philips sudah berbisnis perlampuan untuk hampir 90 tahun di Indonesia dan saat ini sudah menjadi nomor 1 dengan menguasai pangsa pasar Indonesia lebih dari 45 % , selain hal tersebut diatas Philips juga sangat dikenal sebagai Trend setter dan Innovator didalam teknologi perlampuan.
Bisnis perlampuan Philips lighting di Indonesia dimulai di tahun 1941 dengan dibangunnya pabrik lampu pertamanya di Surabaya dengan nama N.V. Philips Fabricage & Handle Maatschappij dan pabrik tersebut saat ini sudah berkembang menjadi salah satu pabrik terbaik didunia yang dimiliki oleh Philips Lighting dengan diperolehnya PBE Gold medal award untuk tahun 2004 & 2005. 80% hasil produk pabrik ini di ekspor ke lebih dari 80 negara di Asia Pacific ,USA , Canada,Eropa dan Amerika Latin.

Sejak pelaku bisnis SPBU ( Pompa Bensin ) asing memasuki pasar Indonesia , Philips Lighting telah ikut berperan dalam pembentukan gaya dan tampilan SPBU yang baru melalui penyediaan rumah lampu berkualitas tinggi untuk sarana SPBU yang disebut Mini 300.
Banyak produk produk inovasi Philips yang telah diperkenalkan ke pasar Indonesia dengan kelebihan kelebihan seperti lebih hemat energi, lebih kompak, berumur lebih panjang dan lebih ramah lingkungan seperti T5, CDM, LED, Electronics Ballast dan masih banyak lagi yang akan ikut mempengaruhi Tren desain perlampuan di Indonesia.
Pabrik Lampu Philips Surabaya Menerima Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PT Philips Indonesia dengan bangga mengumumkan bahwa hari ini Pabrik Lampu Philips Surabaya dianugerahi Zero Accident Award untuk pertama kalinya yang oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Pabrik Lampu Philips Surabaya mendapatkan penghargaan tersebut setelah berhasil mencapai lebih dari enam juta jam kerja orang tanpa terjadi kecelakaan. Ini adalah pertama kalinya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pabrik Lampu Philips Surabaya mendapatkan Zero Accident Award.

Prestasi ini adalah hasil dari kerja keras dan kerjasama antara tim manajemen dan karyawan yang mendukung implementasi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja. Sedangkan khusus untuk audit Zero Accident dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja.

Audit Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dilakukan oleh Sucofindo - sebuah badan audit independen yang ditunjuk oleh Departemen Ketenagakerjaan - untuk mengukur tingkat pencapaian implementasi dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Audit didasarkan pada Peraturan Departemen Ketenagakerjaan nomor Per 05/Men/1996. Sucofindo melakukan audit SMK3 untuk kedua kalinya terhadap Pabrik Lampu Philips Surabaya yang mencapai angka 97 persen dan dianugerahi dengan Sertifikat Bendera Emas. Angka ini berada jauh di atas standar angka sertifikat emas pada umumnya yaitu 85 persen.

Selain keberhasilan ini, Pabrik Lampu Philips Surabaya diakui sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang mendapatkan Sertikat OHSAS 18001 versi 2007 yang secara Internasional mulai diperkenalkan pada bulan Juli 2007.
Komitmen perusahaan tetap tinggi, yakni bagaimana kami bisa berpartisipasi aktif mengurangi pemanasan global. Oleh karena itu, perusahaan ini terus mengembangkan teknologi dan inovasi, agar menghasilkan produk yang bisa didaur ulang. Dengan demikian, saat produk tersebut sudah tidak berfungsi dan dibuang ke lingkungan, tidak berdampak buruk.

BISNIS PHILIPS MENDUNIA KARENA KOMITMEN PADA LINGKUNGAN

Komitmen itu pula yang mengantar bisnis Philips merambah dunia. Acuannya terhadap lingkungan pun jelas. Tahun 1970 Philips berpartisipasi dalam Club of Rome.
"Tahun 1994 kami membuat program The Environmental Opportunity. Tahun 1998, Philips berhasil menyabet International Corporate Environmental Achievement dan memperkenalkan program Ecovision yang pertama di dunia," kata Rob.
Hal yang perlu digarisbawahi, kata dia, adalah Philips mengambil berbagai inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi dan emisi gas buang CO>sub<2>res<>res<. Sejak tahun 1970, Dewan Direksi Philips telah memformulasikan beberapa program yang berkaitan dengan lingkungan.

Melalui target yang jelas terhadap produk dan proses, program ini telah membantu Philips untuk melakukan perbaikan yang terus-menerus. Pada tahun 2006 kapasitas produksi gelas Philips naik 27 persen dibandingkan dengan total produksi tahun 2005. Hal itu yang membuat semua pekerja Philips, yang dikenal pekerja keras, disiplin, dan berdedikasi tinggi, bangga. Dalam arti, kendati ada kenaikan pasar, penggunaan energi secara spesifik (giga joule/1.000 output) mengalami penurunan sebesar 16 persen. Demikian juga dalam hal menekan emisi CO>sub<2>res<>res<. Pada tahun itu emisi CO>sub<2>res<>res< per kilogram mengalami penurunan sebesar 14 persen. Semua ini hasil positif dari program Ecovision.
Wajar apabila Philips pun berbangga. Namun, yang lebih bangga adalah para green belt ataupun semut pekerja PT Philips Lighting Surabaya. Mereka tak hanya membuat industri lampu Philips di Surabaya masuk tataran world class company, tetapi juga memberikan kontribusi ekonomi dan perbaikan lingkungan bagi dunia.
Saat ini Royal Philips Electronic Belanda adalah pemimpin global di bidang produk elektronik kesehatan, gaya hidup, dan teknologi. Philips bermarkas di Belanda dengan total 124.300 pekerja di lebih dari 60 negara di dunia. Tahun 2006 total penjualannya 27 miliar euro.

Saat ini Philips memiliki beberapa sektor bisnis sebagai berikut:

Healthcare, termasuk di dalamnya sistem medis yang professional dan perlengkapan kesehatan personal.
Lighting, termasuk di dalamnya pabrik lampu, komponen dan sistem pencahayaan profesional, serta Solusi Pencahayaan personal.
Consumer Lifestyle, termasuk di dalamnya Consumer electronics, domestic appliances, dan personal care.
Philips menduduki posisi No. 1 untuk pasar lighting di dunia, kemapanan ini didukung oleh kombinasi kepemimpinan dalam berinovasi dan pendekatan sistematis untuk menemukan peluang pasar baru.

Ambisi kami adalah meletakan fondasi dalam industri lighting sebagai pilihan utama mitra inovatif dalam menyediakan solusi pencahayaan yang kreatif dan terjangkau.Produk Kami dapat ditemukan di seluruh dunia, tidak hanya hampir diseluruh sudut rumah, tetapi juga dalam hampir seluruh aplikasi professional, misalnya: 30 persen dari bagunan-bangunan komersial seperti gedung perkantoran , Rumah sakit dan bangunan-bangunan yang telah menjadi identitas dari suatu kota / negara , 65 persen pada bandara-bandara top dunia , 35 persen mobil, dan 55 persen stadion sepakbola utama dunia seperti 7 dari 10 stadion yang digunakan pada piala dunia sepakbola 2002 di Jepang/Korea dan 8 dari 12 stadion yang digunakan pada piala dunia sepak bola 2006 di Jerman dan pada even even dunia lainnya . Produk-produk ini meliputi jenis lampu pijar maupun halogen, neon kompak, lampu gas discharge intensitas tinggi maupun lampu khusus, luminaires (rumah lampu), ballast, komponen elektronik, dan lampu mobil.
Philips Lighting mempekerjakan sekitar 44.000 orang di berbagai lokasi manufaktur di seluruh dunia.Di Asia Pasifik, kami hadir di hampir semua negara dengan organisasi penjualan dan/atau pabrik, yakni Australia, Cina, Hong Kong, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Taiwan, Thailand, Singapura, Korea Selatan dan Vietnam.
Beberapa pesta olah raga yang dimeriahkan oleh Philips Lighting ;
Piala Dunia 2006 - Jerman
Olimpiade 2004 - Athena
PON XVI 2004 Palembang - Indonesia
Piala Dunia 2002 - Korea/Jepang
Olimpiade 2000 Sydney Australia - Opera House, International Athletic Centre, International Aquatic Center,State Hockey Centre, Superdome.
Berbagai tempat terkenal yang diterangi oleh Philips Lighting di Asia Pasifik:
 Jembatan ANZAC di Australia
 Jembatan Nanpu di Cina
 Medan Times Shanghai di Cina
 Jalan Raya Yan'an Shanghai di Cina
 Menara Pengawas Bandara Chek Lap Kok di Hong Kong
 Jembatan Tsing Ma di Hong Kong
 Kereta Api Transit Massa (MTR) di Hong Kong
 Jembatan Sungai Dinding di Malaysia
 Istana Maharaja di Coach Behar di India
 Studio Film di India
 Arena Balap Kranji di Singapura
 Revenue House (Wisma Pendapatan) di Singapura
 Patung Raja Rama V dan Istana Dusit di Thailand
 Istana Kerajaan di Thailand

3. PEMBAHASAN DENGAN SISTEM PENGENDALIAN DAN PERENCANAAN MANAJEMEN

Dari hasil pengamatan dengan diadakannya company visit ke Philips Lighting Surabaya, dapat dilihat bahwa perusahaan ini telah mengaplikasikan ilmu Sistem Pengendalian Manajemen ke dalam system kinerja perusahaan. Philips Lighting Surabaya juga memiliki Human Resourve Leverage, yaitu adalah dengan melepaskan seluruh potensi sumber daya manusia organisasi dan untuk mengerahkan dan memfokuskan potensi tersebut kepencapaian visi organisasi.
Pendesainan struktur sistem pengendalian manajemen merupakan cara pengkomunikasian melalui operational behavior yaitu suatu cara pengkomunikasian paradigma keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi melalui peraturan, sistem dan prosedur serta keputusan resmi yang dibuat. Struktur sistem pengendalian manajemen didesain untuk mengkomunikasikan costumer, value, mindset, continuous improvement mindset, opportunity mindset, cross – functional mindset dan employee empowerment minset melalui struktur organisasi, jejaring informasi dan sistem penghargaan.

 Continuous Improvement Mindset

Improvement berkelanjutan adalah usaha peningkatan di segala bidang dalam jangka panjang. Usaha tersebut perlu dilandasi oleh mindset yang semestinya, sehingga unsure berkelanjutannya dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Dalam Continuius improvement mindset terdapat keyakinan dasar dan nilai dasar. Keyakinan dasar itu sendiri meliputi :

1. kita harus mengetahui fakta
2. alasan dan belajar
3. selalu ada cara yang lebih baik
4. kita harus selalu berusaha untuk sempurna

Sedangkan pada nilai dasar meliputi :
1. kejujuran
2. kerendahan hati
3. kerja keras
4. kesabaran
5. keterbukaan
6. keberanian.

Dalam Philips Lighting Surabaya, Sumber Daya Manusia sebagai salah satu unsur dalam proses produksi, disamping dituntut untuk senantiasa meningkatkan kemampuan diri juga diharapkan mewaspadai pemanfaatan unsur lainnya berupa peralatan kerja yang dianggap canggih dan modern. Oleh karena itu, penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan industri sangat diperlukan. Jika karyawan merasa aman dan nyaman dalam menjalankan pekerjaannya, maka dapat meningkatkan semangat kerja karyawan serta dapat mencapai produktivitas yang tinggi. Dan yang terpenting :

1.Perumusan Misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi secara jelas.
2.Pengkomunikasian misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi kepada personel perusahaan melalui personal behaviors para leaders organisasi dan operational behavior.

Melalui proses internalisasi, misi, visi, keyakinan dasar dan nilai dasar organisasi dapat tertanam di dalam diri seluruh personel menjadi shared mission, shared vision, shared beliefs dan shared values.Shared mission, shared vision, shared belief dan shared values menjadikan karyawan berdaya untuk mengendalikan perilakunya sesuai dengan yang diharapkan di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

 Opportunity mindset

Yakni kondisi yang terbuka di masa depan yang belum pernah dialami seseorang atau organisasi yang berbeda dengan yang pernah dialami sebelumnya dan yang mengandug ketidakpastian.

Sistem pengendalian manajemen juga menyediakan berbagai sistem untuk melaksanakan proses perencanaan dan implementasi rencana. Melalaui sistem pengendalian manajemen, keseluruhan kegiatan utama untuk menjadikan perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan dapat dilaksanakan secara terstruktur, terkoordinasi, terjadwal dan terpadu sehingga menjanjikan tercapainya tujuan perusahaan-perusahaan bertambahnya kekayaan dalam jumlah yang memadai.

Sistem pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen untuk membangun masa depan organisasi. untuk membangun masa depan organisasi, perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha.

 Employee Empowerment

Pemberdayaan karyawan berarti memampukan dan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk merencanakan, mengimplementasikan rencana pekerjaan yang menjadi tanggung jawab kelompoknya. Pemberdayaan karyawan (employee empowerment) merupakan trend pengelolaan sumber daya manusia di dalam organisasi masa depan. Pemberdayaan karyawan dilakukan di dalam orgainsasi perusahaan dengan fokus ke penyediaan produk dan jasa bagi customers. Untuk kepuasan customer-lah pada dasarnya pemberdayaaan karyawan ini ditujukan.

Suatu sistem yang digunakan untuk mendistribusikan penghargaan kepada personel organisasi. pada wakru organisasi hirarkis fungsional digunakan oleh perusahaan untuk menghadapi lingkungan bisnis yang stabil, penghargaan, didistribusikan, ke manajemen puncak, karena merekalah yang menjalankan bisnis perusahaan. Pada waktu lingkungan bisnis berubah menjadi turbulen, manajemen puncak tidak lagi mampu menjalankan sendiri seluruh bisnis perusahaan.
Beban tanggung jawab untuk menjalankan bisnis perusahaan perlu didistribusikan kepada manajemen bawah dan karyawan. Timbullah kebutuhan perlu mendistribusikan kepada manajemen bawah dan karyawan. Timbullah kebutuhan untuk memberdayakna karyawan guna membangun responsibility – based organizarion, suatu organisasi yang seluruh personelnya (manajemen dan karyawan) bertanggung jawab atas bisnis perusahaan.

 Cross Functional Mindset
Cross-functional mindset merupakan mindset yang cocok dalam mewujudkan sistem pengendalian manajemen untuk menghadapi lingkungan bisnis global. Tim lintas fungsional hanya akan efektif di dalam menjalankan organisasi lintas fungsional jika mereka memiliki mindset yang cocok dengan organissai tersebut. Proses untuk menghasilkan produk dan jasa menembus batas-batas antar fungsi. Dengan demikian manajemen atas aktivitas pembuatan produk dan jasa penyediaan jasa hanya akan berhasil jika batas-batas antarfungsi ditiadakan, baik secra fisik maupun secara mental.
Paradigma Lintas Fungsional
Paradigma lintas fungsional memandang organisasi sebagai:
1. Suatu rangkaian system yang digunkan untuk melayani kebutuhan customer
2. Suatu kumpulan shared competencies and resources yang disediakan untuk dimobilisasi guna memenuhi kebutuhan customer.
 Sistem Penghargaan Berbasis Kinerja
Setelah kinerja dan peran untuk mewujudkan kinerja ditetapkan, serta kompetensi inti untuk mewujudkan peran ditentukan, langkah selanjutnya dalam pengelolaan kinerja
terpadu adalah mendesain sistem penghargaan berbasis kinerja dengan dua tujuan:

(1) untuk meningkatkan kepastian bagi personel bahwa kinerja mereka akan diberi
penghargaan,
(2) untuk meningkatkan kepuasan personel terhadap penghargaan sehingga meningkatkan nilai penghargaan bagi personel.

Kepastian suatu kinerja diberi penghargaan dan tingginya nilai penghargaan bagi personel inilah yang menjadi pemacu usaha personel dalam menggunakan kompetensi inti melalui peran mereka untuk menghasilkan kinerja. Sistem penghargaan didesain melalui empat langkah berikut ini:

1. Menetapkan bobot (weight) untuk setiap perspektif yang dicakup sasaran strategik.
2. Menetapkan bobot untuk setiap sasaran strategik dalam setiap perspektif.
3. Menetapkan tipe target yang akan dipakai sebagai basis pendistribusian penghargaan
(threshold, midpoint, dan stretch)
4. Menetapkan penghargaan untuk setiap pencapaian target (threshold, midpoint, dan
stretch) oleh manajer pusat pertanggungjawaban, tim, dan karyawan

Pengukuran dan Penilaian Kinerja

Pengukuran kinerja dilaksanakan dengan mengukur keberhasilan setiap mission center dan service center dalam mencapai sasaran strategik yang tercantum dalam mission center scorecard dan service center scorecard yang bersangkutan. Hasil pengukuran kinerja mission center dan service center kemudian dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan dalam scorecard-nya masing-masing. Hasil pembandingan ini dinilai untuk menetapkan penghargaan yang akan diberikan kepada manajer mission center dan manajer service center berdasarkan sistem penghargaan yang telah ditetapkan

Pendistribusian Sistem Penghargaan Berbasis Kinerja

Penghargaan didistribusikan kepada personel dengan basis kinerja yang telah diukur dan dikumpulkan informasinya melalui sistem informasi akuntansi. Distribusi penghargaan kepada personel dimaksudkan untuk menegaskan bahwa kinerja personel dipastikan memperoleh penghargaan. Jenis dan nilai penghargaan direncanakan untuk menghasilkan kepuasan bagi personel, agar meningkatkan nilai penghargaan bagi personel, sehingga meningkatnya nilai penghargaan ini berdampak pada peningkatan usaha personel dalam menghasilkan kinerja.

4. KESIMPULAN

Pada tahun 1940, pabrik lampu Philips didirikan di Surabaya. Philips Indonesia hadir untuk melayani pasar lokal, menginformasikan dan mempromosikan produk dan layanan serta menyediakan dukungan logistic bagi para distributor resmi. Philips Lighting merupakan fondasi yang menjadikan salah-satu perusahaan elektronika terbesar dunia diletakkan pada tahun 1891 ketika Gerard Philips mendirikan perusahaan di Eindhoven

Aplikasi Balance Scorecard dimulai dari akarnya yaitu pembelajaran dan pertumbuhan, yang memberikan kontribusi pada proses internal bisnis, sehingga pelanggan menjadi puas dan pada akhirnya perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang tercermin dalam performasi keuangan.
Akhirnya, kemampuan untuk memenuhi target untuk tujuan keuangan, pelanggan dan proses bisnis intern tergantung kepada kemampuan organisasi untuk belajar pertumbuhan. Mereka yang memungkinkan belajar dan pertumbuhan khususnya berasal dari 3 sumber, yaitu pegawai, sistem dan Penyetaraan organisasi. Strategi untuk kinerja yang unggul umumnya menuntut investasi yang signifikan pada orang, sistem dan proses yang membangun kemampuan organisasi.Akibatnya, tujuan dan ukuran untuk fihak yang memungkinkan kinerja yang handal ini dikemudian hari harus merupakan bagian yang integral dari suatu Balance Scorecard organisasi.
Suatu kelompok inti dari 3 ukuran yang terdiri dari kepuasan pegawai, kesetiaan pegawai dan produktifitas pegawai memberikan ukuran hasil kedalam pegawai, sistem dan Penyetaraan/keselarasan organisasi. Para pendorong hasil ini sekarang agak generik dan kurang berkembang daripada ketiga perspektif Balance Scorecard lainnya.

5. SARAN

Philips Lighting Surabaya adalah produsen terbesar di pasar perlampuan Indonesia. Philips mengerti bahwa pencahayaan yang baik menghasilkan kerja yang baik pula. Lingkungan dan suasana yang nyaman untuk bekerja akan meningkatkan cara kerja dalam segi kualitas serta mutunya. Saran saya pada Philips Lighting Surabaya tetap mempertahankan dan menjaga mutu pelayanannya bagi para pelanggan. Prestasi yang baik ini harus tetap ditingkatkan dan dijaga. Saran ini saya sampaikan demi kemajuan kita bersama. Agar Philips Lighting Surabaya juga bisa meningkatkan pelayanan pada pelanggannya. Selama ini saya pun tidak pernah komplain apabila lampunya tidak berfungsi dengan baik maupun daya tahan yang turun. Demikianlah saran ini saya sampaikan semoga ada manfaatnya. Terima kasih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Assalamualaikum...