Minggu, 10 Januari 2010

PEREKAYASAAN LABA

FAKTA MANAJEMEN PENDAPATAN SEBAGAI BONUS YANG DIINGINKAN

Nealy (1985) meneliti bahwa manajer mempunyai informasi sampingan tentang pendapatan bersih perusahaannya sebelum menggunakan manajemen pendapatan. Penelitian Nealy merupakan teori akuntansi positif. Dengan melihat lebih dekat akan struktur perencanaan bonus, Nealy menunjukkan tentang bagaimana memprediksi secara spesifik dan mengatasi masalah akan manajer yang belum mengerti tentang manajemen pendapatan.
Penelitian yang dilakukan melahirkan tentang sebuah konsep perusahaan yang menggunakan perencanaan kompetisasi sebagai dasar dari pendapatan bersih saja. Sehingga dinamakan skema bonus dan beserta bagannya.
Sekarang dengan pertimbangan yang insentif untuk mengatur penerimaan pendapatan oleh manajer sebagai pelaku dalam skema, jika pendapatan rendah maka manajer harusinsentif untuk menindak lanjuti penurunan tersebut, yang disebut ‘taking a bath’. Jika tidak ada bonus yang diterima, maka manajer dapat mengadopsi akuntansi dari asuransi untuk menindaklanjuti pendapatan yang diterima. Jika pendapatan berada diantara bonus dan apadaja dapat memotivasi manajer untuk mengadopsi akuntansi asuransi untuk meningkatkan pendapatan.
Bagaimana manajer mengakui pendapatan bersihnya ?
Menggolongkannya ke dalam 2 bagian:
1. Dengan mengontrol beberapa akrual, dimana akrual didefinisikan luas untuk memasukkan bagian dari penghasilan dan beban persediaan dari pendapatan yang tidak dimasukkan dalam aliran kas.
2. Mengubah menjadi akuntansi asuransi
Terdapat 4 macam asumsi mengenai akrual, diantaranya:
1. Amortisasi beban
2. Peningkatan penerimaan pendapatan bersih (piutang dagang bersih)
3. Peningkatan inventaris (persediaan)
4. Pengurangan pembayaran dan liabilitas akrual

Motivasi lain bagi manajemen pendapatan

Motivasi kontrak yang lain
Terdapat 2 cara berfikir yang komplementer yang termasuk manajemen pendapatan dan perspektif kontrak. Pertama, kita dapat berfikir tentang kepuasan yang dilakukan oleh manajer untuk memaksimalkan utilitas yang ada kompensasi yang diberikan dan kontrak debet , politik biaya. Bagaimanapun ini merupakan tendensi yang ingin dapat diharapkan setelah mereka mengontrol motivasi manajemen pendapatan yang lain.

Motivasi politik
Banyak perusahaan yang memiliki visi untuk berpolitik, ini merupakan strategi industry misalnya pada perusahaan minyak yang mempunyai visi untuk memonopoli atau memperluas kekuasaan monopoli perusahaan seperti pada penerbangan dan perusahaan besar.

Motivasi pajak
Pendapatan dari perpajakan merupakan salah satu motivasi dalam manajemen pendapatan. Namun, pajak juga dapat mengurangi keuangan sebagai perbandingan untuk kalkulasi pendapatan pajak dan merupakan salah satu maneuver yang dilakukan perusahaan, akibatnya pajak tidak merupakan factor utama dalam manajemen pendapatan pada umumnya.
Beberapa teori memastikan dapat diterapkan dan memprediksi asuransi inventaris perusahaan. Ini menunjukkan kalau penghematan pajak merupakan factor yang sangat penting, selanjutnya terdapat beberapa metode lain yang tidak berhubungan langsung dengan arus kas, seperti pada manajemen pendapatan dan laporan keuangan asuransi.

Perubahan CEO
Sebuah varietas pendapatan manajemen untuk meningkatkan pola CEO. Motivasi ini memotivasikannya pada CEO terbaru jika terdapat 3 variabel yang diutarakan mMZ dalam mengperasikan perusahaannya dan piutang yang berperan efektif dalam peningkatan pendapatan. Hal tersebut sangat potensial untuk penentuan harga pada perusahaan sampai terjadi persaingan yang kompetitif di masa yang akan dating

Initial Publik Offerings
Sesuai definisinya, perusahaan menggunakan IPO dengan tidak berpatokan dengan harga pasti. Hal ini memungkinkan manajer untuk mengembangkan pengaturan laporan pendapatan seperti tujuan mereka untuk mendapatkan harga yang tinggi. Sejak perusahaan menggunakan IPO biasanya mengalami peningkatan sehingga sangat sulit untuk menerapkan system akrual, karena perkembangannya sendiri merupakan peningkatan secara akrual seperti inventaris dan sebagainya.

Memberikan informasi kepada investor.
Manajemen pendapatan menggunakan komunikasi informasi dengan para investor yan sangat efisien untuk jaminan teori pasar. Selanjutnya, kita sebagian besar menggunakan efisien pasar untuk public sebagai suatu informasi. Jika manajemen pendapatan dapat menyediakan informasi sampingan merupakan kegiatan actual sebagai informasi laporan keuangan. Sekarang, manajemen ini menggunakan informasi yang bagus sebagai prospek pendapatan di masa yang akan datang. Akibatnya, penggunaan manajemen pendapatan dapat meningkatkan perbandingan yang searah dengan system informasi.

Pola atau susunan dari manajemen pendapatan.
a) Taking a bath.
Tempat ini dapat diperlukan selama periode dari organisasi yang tertekan atau seorganisasi sampai dengan penyewaan dna dari CEO. Jika sebuah perusahaan harus melaporkan kerugian, mungkin manajemen merasa terpaksa untuk melaporkan satu laporan yang besar.

b) Income minimization (pendapatan minimal).
Ini adalah serupa dengan taking a bath, tetapi sedikit ekstrim. Seperti sebuah susunan pola yang dipilih oleh political perusahaan selama periode dari keuntungan yang besar.

c) Income maximization (pendapatan maksimal).
Selama kita jumpai dalam study Healy’s manajer boleh menggunakan di dalam sebuah pola atau susunan dari laporan pendapatan bersih yang maksimal untuk mandapatkan bonus asalkan tidak di gunakan untuk menaruhnya diatas sebuah kesanggupan.

d) Income smooting (pendapatan lancar).
Ini boleh jadi susunan sebagian besar pendapatan bunga manajemen. Manajer juga boleh mengurangkan pendapatan lancer yang kemungkinan membahayakan. Terakhir perusahaan juga dapat melaporkan pendapatan bersih lancer untuk tujuan laporan eksternal.

Mengapa manajemen pendapatan berlangsung?

Sebagian besar yang akan merasa pendapatan manajemen adalah “buruk”. Ini menimbulkan pertanyaan mengapa itu semua berlangsung, bagaimana hal ini mungkin diupayakan jika ini adalah harga suatu biaya terutama sekali tidak mengantisipasi beberapa pendapatan manajemen ketika seorang manajer mengatur kompensasi kontrak di dalam tempat utama.

Sisi baik manajemen pendapatan.

Alasan lain untuk ketahanan pada pengelolaan penambahan pendapatan adalah terdapat sisi “baik” bagi ini. Seperti disebutkan kita dapat memperhatikan sisi baik pengelolaan tambahan pendapatan dari perjanjian dan rekening keuangan secara perspektif.
Untuk melihat mulai hari ini memperhatikan komunikasi di blok Dansky dan Sappington (1987). Secara terus menerus perantara mendapat informasi khusus yang dapat digambarkan melalui pembiayaanuntuk mengkomunikasikan prinsip ini adalah komunikasi yang di blok.
Dalam sebuah konteks laporan pengelolaan tambahan pendapatan dapat dilengkapi melalui komunikasi yang di blok. Ini adalah komuniksi kompleks kepada manajer. Bila manajer sudah diberitahukan mengenai informasi ini, pemberitahuan tidak kredibel, semenjak dewan pengurus atau pasar akan menggambarkan biaya guna menguji pembiayaan.
Feithham dan Ohlson (1996) menunjukkan kondisi dibawah dimana manajer melalui pilihan kebijakan amortisasi (sebuah kebijakan akumulasi) dapat menambahkan dalam informasi mengenai komponen kehendak baik pada nilai perusahaan bagi investor.
Kerja teoritis hanya dipandang menyarankan dalam peranan ekonomi untuk pengelolaan penambahan pendapatan. Bagaimanapun memberikan berbagai motivasi bagi pengelolaan tambahan pendapatan dan kesulitan pada penemuan serta mengartikan akumulasi cirri tersendiri termasuk item yang luar biasa ini adalah sebuah tugas kompleks untuk menentukan hal empiris apakah stock pasar bereaksi bagi pengelolaan pendapatan.

Sisi buruk manajemen pendapatan

Meskipun teori dan petunjuk dari tanggung jawab yang digunakan untuk pendapatan manajemen dari sana juga ditunjukan juga pendapatan manajemen yang buruk dari suatu perjanjian perspektif dapat memberikan kesempatan manajemen dalam bertindak. Keseha manajemen untuk menggunakan pendapatan manajemen untuk memaksimalkan bonus mereka.
Dyo (1988) model pendapatan manajemen dari pasar modal persepktif. Dia mempertimbangkan dua generasi an cari pemegang saham sekarang di masa depan. Pemegang saham sekarang akan menjual saham mereka kepada generasi berikutnya dalam periode yang akan datang. Dia memperlihatkan bahwa manajemen bertindak atas nama pemegang saham sekarang yan mempunyai kemampuan dan pendorong untuk pendapatan manajemen untuk memaksimalkan penerimaan harga penjualan untuk pemegang saham sekarang.
Hanna (1999) membicarakan anatara lain type dari pendapatan. Ini sering ali merekam kelebihan harga barang untuk tidak berulang lagi seperti tulisan menurun dibawah standart test penjualan dan menyediakan untuk penyusunan kembali.
Implikasi untuk akuntan bagaimana adalah untuk tidak menolak pasar efisien, tetapi memberikan kesempatan untuk menjalankan pasar yang lebih besar. Ini mencegah dari previsius penghapusan dimana memperlihatkan secara lengkap, pasar efisien lebih cepat menemukan pendapatan manajemen yang buruk dan menyetujui memberi reaksi.

IMPLIKASI

Dalam hal ini, akan terjadi perekayasaan informasi. Perekayasaan informasi akuntansi adalah proses pemikiran yang logis dan obyektif untuk membangun struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dengan tujuan pengalokasian sumber daya ekonomik secara efektif dan efisien. Pengendalian alokasi sumber daya secara automatis dilakukan menurut prinsip akuntansi berterima umum sebagai pedoman dalam pelaporan keuangan, yang sekaligus akan menentukan bentuk, isi, dan susunan laporan keuangan. Perekayasaan informasi akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan dinamika kebutuhan bisnis. Informasi akuntansi adalah hasil dari suatu proses tertentu yang sarat dengan berbagai muatan kepentingan dan kebermanfaatannya, sama seperti dinamika perkembangan bisnisnya.
Perekayasaan informasi akuntansi harus dibedakan menurut niat dan tujuan dari pihak yang melakukannya. Jika perekayasaan informasi dilakukan berdasarkan pemikiran yang logis dan obyektif untuk membangun struktur dan mekanisme pelaporan, maka laporan keuangan harus mencerminkan hasil keputusan bisnis yang rasional, dan alokasi sumber daya yang bebas dari kepentingan pribadi dan niat buruk. Akuntan tidak seharusnya mengikuti niat buruk pihak manajemen dengan melakukan perekayasaan laba semu. Jika perekayasaan informasi bertujuan untuk kepentingan pribadi dengan niat buruk seperti untuk tujuan “mengelabuhi, menyesatkan, atau menipu pemakai laporan,” maka niat buruk seperti inilah yang sesungguhnya hukumnya “haram,” dan harus kita buang jauh-jauh.

TREN AKUNTANSI

Adolf J.H. Enthoven (1995) dalam accounting Research Monograph No. 5 dengan judul Mega Accountancy Trends, berdasarkan Mega Trendnya 2000-nya Naisbitt, ia merefleksikan megatrend akuntansi akan menghadapi persoalan sebagai berikut:
1. Perlunya akuntansi memberikan pengukuran efisiensi dan produktivitas.
2. Perlunya keterpadauan akuntansi dengan bidang dan disiplin lainnya.
3. Perlunya mengedintifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi yang lebih relevan.
Kemudian untuk mengantisipasi tren diatas maka enthoven menganjurkan penyempurnaan infrastruktur akuntansi agar bisa memenuhi tuntutan tren tersebut.
a. Penyempurnaan sistem pendidikan, pelatihan, dan riset dalam bidang akuntansi.
b. Struktur dan persyaratan sosio ekonomi dan budaya.
c. Persyaratan legal, status, dan persyaratan lainnya.
d. Praktek profesi dan kelembagaan akuntansi.
Trend itu yang dibuat Enthoven ini beranjak dair megatrendnya Naisbitt yaitu:
a. Dunia akan bergerak dari ekonomi nasional ke ekonomi global.
b. Dasar pemikiran orang akan beralih dari dari skup jangka pendek ke skup jangka panjang.
c. Ciri masyarakat kita akan beralih dari masyarakat industri ke masyarkat informasi.
d. Struktur organisasi akan berubah dari yang bersifat hierarki dengan inti kekuasaan ke struktur organisasi yang bersifat jaringan atau net working, kekuasaan sudah tidak dikedepankan lagi.
e. Pilihan semakin banyak sehingga masyarakat beralih dari dua pilihan kepilihan banyak.
f. Pertumbuhan ekonomi beralih dari dunia bagian utara ke dunia bagian selatan
g. Keterlibatan politik masyarakat akan beralih dari demokrasi perwakilan ke demokrasi partisipasi.
h. Dari bantuan institusi ke bantuan mandiri.
i. Kemajuan teknologi akan beralih dari teknologi keras ke teknologi lunak.
j. Kekuasaan akan beralih dari sentralisasi ke desentralisasi.
Dari ke-10 shift inilah yang dijadikan dasar enthoven untuk memprediksi pengaruh tren itu kedalam profesi dan bidang ilmu akuntansi.
Beberapa Topik Baru Dalam Akuntansi
Perkembangan terakhir yang masih terus menjadi bahan riset dan pengembangan bidang akuntansi yang menjadi tren diantaranya adalah:
1. Akuntansi internasional atau akuntansi global.
2. Akuntansi islam.
3. Akuntansi sumber daya manusia.
4. Triple entry accounting system.
5. Employee reporting.
6. Value added reporting.
7. Akuntansi perilaku.
8. Multi diciplines paradigma.
9. Akuntansi dan pembangunan berkelanjutan.
10. Efficiency market hypothesis.
11. Krisis akuntansi
Triple entry accounting system
Kalau dahulu kita mengenal single entry dan double entry maka sekarang kita mengenal triple entry. Dalam sistem ini, transaksi dicatat tiga dimensi. Model ini merupakan pengembangan dari double entry bookeeping system. Dalam model ini bukan saja transaksi yang mempengaruhi pos-pos pada sisi aktiva dan pasiva yang dilaporkan tapi juga force atau power yang menyebabkannya, sehingga laporan neraca misalnya menyajikan WEALTH = CAPITAL = FORCE. Triple entry memiliki force account yang mencatat beberapa faktpr antara lain perubahan harga, perubahan jumlah, atau perubahan volume terhadap arus hasil dan biaya.
Model ini sebenarnya merupakan upaya untuk menambah informasi kepada pembaca khususnya pihak manajemen dan para pengambil keputusan yang berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaaan. Triple entry sistem ini juga menjelaskan margin variance, volume variance, dan efficiency variance. Ketiga model ini akan menghasilkan angka yang sama. Bisa juga mencatat aspek nilai daya beli yang dicatat sehingga pembaca dapat informasi tentang daya beli atau dampak inflasi terhadap perusahaan.
Employee Reporting
Employee reporting merupakan bentuk laporan keuangan yang memuat informasi yang relevan bagi karyawan atau serikat pekerja. Beberapa hal yang mendesak dan mendorong perlunya employee reporting ini (Purdy dalam belkaoui,1985), adalah sebagai berikut:
a. Tekanan semakin besar akan perlunya full disclosure.
b. Praktek dan masalah yang berkaitan dengan hubungan perburuhan.
c. Munculnya perdebatan tentag demokratis perusahaan.
d. Perkembangan di negara lain akan perlunya informasi dimaksud.
Value Added Reporting
Value Added Reporting (VAR) atau laporan pertambahan nilai berkaitan juga dengan human resources accounting dan employee reorting terutama dalam informasi yang disajikannya. Value added reporting ini sebenarnya menutupi kekurangan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan utama, neraca, laba rugi, dan arus kas. Karena semua laporan ini gagal memberikan informasi:
1. Total produktivitas.
2. Share dari setiap stakeholder atau anggota tim yang ikut dalam proses manajemen yaitu: pemegang saham, kreditur, pegawai dan pemerintah (Belkoui, 1995).
VAR berusaha untuk mengisi kekurangan ini ditambah dengan memberikan informasi tentang kompensasi yang diberikan kepada pegawai yang dapat digunakan baik oleh pegawai maupun mereka yang berkepentingan lainnya terhadap informasi kegiatan SDM dan prestasi perusahaan .
Kalau laporan keuangan konvensional menekankan informasinya pada laba maka VAR menekankan pada upaya meng-generate kekayaan. Karena laba biasanya hanya menggambarkan hak atau kepentingan pemegang saham saja bukan seluruh tim yang terlibat dalam kepentingan perusahaan.
Akuntansi Perilaku
Dalam akuntansi perilaku ini yang menjadi sorotan adalah dampak dari informasi akuntasi terhadap perilaku orang yang membaca atau menyikapinya. Dampak perilaku dari sistem pengawasan, dampak sistem budget terhadap perilaku, dampak sistem desentralisasi ataupun sentralisasi pengambilan keputusan, dampak sistem responsibility accounting terhadap perilaku, dan sebagainya. Siegel, ramanauskas, dan markoni (1989) membaginya atas tiga bagian besar:
1. Pengaruh perilaku manusia terhadap desain, konstruksi, dan penggunaan sistem akuntasi.
2. Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia.
3. Metode untuk meramalkan dan strategi untuk mengubah perilaku manusia.
Multidicipline Paradigma
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan semakin munculnya paradigma baru yang pada akhirnya menimbulkan ketergantungan dan keterkaitan yang semakin erat antara satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu lainnya. Fenomena ini juga melanda akuntansi.
Akuntansi sebagai sutau sistem informasi membuthkan komputer, information science, dan decision sience. Akhirnya, muncullah ilmu baru seperti decision sience yang sumber formula dan elemen-elemennya berasal dari berbagai ilmu tadi. Decision sience ini merupakan disiplin ilmu baru di Amerika dan bahkan sudah menjadi salah satu jurusan terpopuler di College Of Bussiness. Fenomena ini disebut multidicipline paradigma.
Akuntansi Dan Pembangunan Berkelanjtuan
Dilaksanakannya “Earth Summit” mengingatkan kita pada isu yang sama yang diajukan oleh club of rome tahun 1975 yang lalu yaitu konsep Limit To Growth atau sering juga disebut Zero Growth. Club ini menganggap bahwa kerusakan bumi timbul dari kombinasi dari berbagai faktor yang harus direm perkembangan penduduk, investasi, konsumsi sumber alam, industri, ketidakadilan distribusi pendapatan, pertanian, kehutanan. Perlunya alat ukur untuk memudahkan para pengambil keputusan dalam memanaj masalah pembangunan, lingkungan dan aspek sosial ekonominya.
Efficiency Market Hypothesis
Dalam akuntansi dikenal teori atau hipotesis EMH (Efficiency Market Hypotesis) teori EMH ini menyatakan bahwa “pasar akan menyesuaikan diri dengan setiap informasi baru yang dikeluarkan mengenai saham”. Dalam bahasa penelitian bidang penelitian yang menyangkut soal ini adalah positive accounting theory. Dalam teori ini yang dibahas bukan bagaimana mencatat transaksi, tetapi menyangkut:
a. Melihat hubungan antara pengumuman informasi akuntansi kepada publik dan reaksi pasar terhadap informasi itu yang dilihat dari indikator harga saham di bursa.
b. Melihat pengaruh perubahan kebijakan akuntansi terhadap harga pasar.
Fama (1969) menyatakan bahwa da beberapa syarat unutk menciptakan pasar yang efisiensi adalah sebagai berikut:
a. Tidak ada biaya transaksi dalam perdagangan saham.
b. Semua informasi tersedia secara cuma-cuma bagi semua peserta pasar.
c. Semua sepakat terhadap implikasi informasi saat ini terhadap harga sekarang dan distribusi harga masa yang aka datang dari tiap saham.
Menurut fama informasi ada tiga set informasi:
a. Gerakan harga saham masa lalu.
b. Informasi yang tersedia bagi publik.
c. Seluruh informasi baik uang tersedia bagi publik maupun milik perusahaan.
Ketiga set informasi diatas dapat mempengaruhi harga saham sebagai berikut:
a. Bentuk lemah (weak form) dari efisiensi pasar.
b. Bentuk semi kuat (semistrong) dimana harga saham secara penuh merupakan gambaran dari seluruh informasi yang tersedia kepada publik termasuk harga saham dimasa lalu.
c. Bentuk kuat (strongform) dimana harga saham merupakan gambaran dari seluruh informasi yang ada baik informasi harga saham yang lalu, informasi yang tersedia untuk publik dan informasi lainnya seperti informasi lainnya seperti informasi dari dalam dan informasipribadi lainnya.
Krisis Akuntansi Masa Depan
Krisis akuntansi menurut Lev
Akuntan bukan a good eyesight. Lensa lama tidak akan bisa melihat situasi ekonomi baru. Apalagi jika ingin melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan aktiva tiddak berwujud seperti: ide, merk, cara kerja, goodwill, franchises. Pegawai tidak mengetahui secara akurat berapa sebenarnya kontribusi mereka terhadap perusahaan. Saat ini perusahaan banyak melakukan proyek penelitian untuk pengembangan intangible asset dan akuntansi belum memberikan respon yang baik. Karenanya perlu pemikiran kembali terhadap prinsip akuntansi dan keuangan.
Peringatan Belkaoui
Pada tahun 1989 Belkoui menulis buku yang berjudul The Coming Crisis in Accounting yang membahas krisis akuntansi yang mungkin muncul dari:
a. Profesi akuntan.
b. Kecurangan dalam lingkungan akuntansi.
c. Menurunnya work loaad dalam profesi akuntansi.
d. Iklim organisasi di kantor akuntansi.
e. Problema produksi ilmu pengetahuan.